Proses Pembuatan Tepung Tapioka


Kreasi Me - Singkong atau ketela pohon ini akan digunakan untuk membuat tepung tapioka, seperti didaerah lain dikabupaten sumedang jawa barat juga terdapat beberapa pabrik pengolah tapioka. Pabrik milik Pak Dede yang berada didesa ganeas ini adalah salah satunya. Hampir setiap hari singkong-singkong yang sebagian besar berasal dari kebun-kebun disekitar sumedang didatangkan kepabrik ini, rata-rata tak kurang dari 4 ton singkong yang diolah tiap hari dipabrik ini.


Bahkan bila sedang panen raya singkong antara bulan juni hingga agustus singkong yang masuk kepabrik ini bisa mencapai lebih dari 15 ton. Singkong atau yang disebut sampe oleh orang sunda harus segera diproses, untuk dibuat tepung singkong tak boleh dibiarkan lebih dari satu hari setelah dipanen. Tidak semua bagian singkong dapat diolah bagian pangkal yang terdapat dipangkal umbi singkong terlalu keras untuk diolah, tepung yang dihasilkannyapun kurang bagus, sedikit bagian inilah yang harus dibuang. Para pekerja disini membuat alat kupas yang disebut kerokan, dengan kerokan tak banyak daging singkong yang terbuang. Proses pengerjaannya pun jauh lebih cepat dan praktis, mengupas singkong menjadi pekerjaan sambilan bagi masyarakat disekitar pabrik. Untuk setiap kwintal yang dihasilkan pekerja akan mendapat upah sebesar 3.000 rupiah, dalam dua jam saja tiap orang mampu mengupas hingga satu ton singkong. Orang-orang disekitar desa ini masih bisa memanfaatkan kulit singkong sebagai pakan ternak seperti sapi atau kambing.


Pemilik pabrik pun tak pernah menarik bayaran jika ada masyarakat yang meminta sisa kulit singkong ini. Hasil setiap pekerja kupas dicatat dan dikumpulkan, bila sudah satu minggu barulah upah mereka dibayarkan. Penimbangan setelah pengupasan ini juga dilakukan untuk mengukur penyusutan bobot singkong setelah dikupas. Singkong kemudian dimasukan kedalam mesin yang memiliki tiga fungsi, yakni untuk mencuci,menggiling,dan menyaring sari singkong.


Setelah dicuci singkong kemudian digiling untuk mempermudah penggilingan air harus selalu mengalir selama digiling, air jugalah yang akan mendorong singkong dan hasil gilingan kemesin penyaring.


Hasil gilingan yang halus akan masuk melewati saringan, sementara ampas yang kasar akan tersangkut dan terpisah dengan sendirinya. Proses penyaringan ini berlangsung tiga kali semakin kebawah sari singkong yang dihasilkan akan semakin halus karena hanya sari singkong yang benar-benar halus sajalah yang akan diproses menjadi tepung. Sari singkong hasil penyaringan kemudian disalurkan ke bak-bak penampungan, bak penampungan ini juga terdiri dari beberapa tahap. Penampungan pertama adalah bak untuk penampungan tepung kwalitas terbaik atau kwalitas satu, karena tepung kwalitas satu paling berat masanya. Sari tepung ini akan langsung mengendap dibak pertama, sedangkan sari tepung yang lebih ringan akan hanyut terbawa aliran air. Selain lebih berat hasil pengendapan pada bak pertama biasanya juga lebih putih dan bersih, bak kedua dan seterusnya adalah sari tepung dengan kwalitas dibawahnya. Semakin kehilir bobotnya akan semakin ringan karena bobotnya hampir sama dengan Elot atau kotoran telinga.Tepung kwalitas tiga dan empat biasanya bercampur dan berwarna kemerahan. 


Sedangkan ampas singkong yang terbuang biasanya ditampung dibak penampungan, ampas singkong atau yang disebut ongo ini juga masih bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Seperti kulit kupasan singkong   ampas singkong ini juga diberikan cuma-cuma kepada masyarakat disekitar. Setelah diendapkan semalaman endapan aci atau tepung dibongkar, semakin pagi semakin baik karena aci harus segera dijemur. 


Sisa-sisa air yang masih mengendap didorong dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu jika masih basah endapan aci akan sulit dibongkar. Jika sudah sedikit mengering barulah endapan aci dicongkel dengan skop, 

dari tiap satu ton singkong yang digiling biasanya menghasilkan sekitar 5 kwintal aci bobotnya memang menyusut hingga 50%. Endapan aci ini kemudian di giling kembali agar butirannya benar-benar halus selanjutnya aci siap untuk dijemur. Supaya cepat kering aci yang diletakan ditampah tidak boleh terlalu tebal aci juga harus disebar merata jangan sampai ada yang menggumpal. Penjemuran aci membutuhkan waktu paling cepat tiga hari itupun jika matahari terik sepanjang hari, setiap malam atau saat hujan jemuran aci harus ditutup dengan tampah kosong. Agar terhindar dari embun atau hujan yang bisa merusak mutu aci, bila kadar airnya sudah berkurang bobot aci bisa menyusut hingga setengahnya dari satu ton singkong yang digiling paling banyak hanya tinggal sekitar 2 1/2 kwintal tepung aci kering. Jika sudah kering aci ini siap untuk dipasarkan, aci kwalitas satu biasanya dijual sekitar 6.000 hingga 6.500 rupiah perkilogramnya. Aci kwalitas satu inilah yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan kerupuk.

1 comment:

  1. Informasi Pemutih Tapioka
    Salam dari www.ferry-at.blogspot.com

    Bahan/Obat Pemutih Sagu/Tapioka
    Adalah bahan untuk membuat tepung sagu/tapioka yang anda hasilkan menjadi lebih putih bersih sehingga akan meningkatkan kualitas dan harga jual tepung sagu/tapioka anda.

    Berikut kami tawarkan harga Pemutih Sagu/Tapioka ini :
    Ø Harga eceran per-kilonya Rp. 60.000,-
    Ø Untuk pembelian diatas/ > 1 dus (1 dus @ 25 kg), harganya Rp. 1.375.000,-/dus
    Ø Sedang untuk pembelian diatas/ > 4 dus (1 dus @ 25 kg), harganya Rp. 1.250.000,-/dus

    *) Harga diatas tidak termasuk ongkos kirim.
    Apabila anda berminat silahkan menghubungi kami pada HP : 08567219970 atau e-mail : ferry_agustriyanto@yahoo.co.id silahkan kunjungi website http://www.ferry-at.blogspot.com

    ReplyDelete

Wellcom To My Blog