Kreasi Me - Dikawasan cengkareng tanggerang, banyak masyarakat membudidayakan ikan lele di pekarangan rumah. Mereka biasa menggunakan bahan pakan berupa daging ayam broiler atau itik mati, ampas tahu,bekatul,tepung beras,tepung tulang,tepung darah,vitamin dan mineral.
Caranya, ayam dan itik mati dibersihkan dan hanya diambil daging murninya, lalu diblender halus. Kulitnya bisa langsung dimasukan kekolam sebagai pakan. Daging, ampas tahu,bekatul,tepung beras, dan tepung darah di campur dan diaduk jadi adonan liat, dibentuk jadi seperti lontong, lantas di kukus sampai masak.
Sewaktu memberikan ke lele, pakan buatan sendiri ini peru dicampur vitamin B kompleks. Dalam beternak lele, diperlukan pakaian kering sebesar bobot ikan yang akan dipanen. Adapun mortalitas yang masih di anggap wajar maksimal 2% misalnya, kita berharap panen lele konsumsi satu kuintal. Dengan delapan ekor per kilo gram (kg), lele satu kuintal itu berisi 800 ekor. Sebagai ancar-ancar kita harus menebar benih kebul atau putihan sebanyak 1000 ekor dengan mortalitas 2% (20 ekor), hasil panen kita harapkan 980 ekor lele konsumsi sengan bobot 122,5 kg.
Untuk menghasilkan lele konsumsi seberat 122,5 kg, diperlukan pakaian kering (pelet atau konsentrat) sekitar 125 kg. Kalau kita menggunakan pakan ramuan sendiri dengan kadar air mencapai 40%-50%,bobot pakan basah yang di perlukan untuk menghasilkan sekitar 125 kg lele konsumsi adalah sekitar 250 kg pakan basah.
Pakan basah seberat 250 kg itu harus diberikan selama masa pembesaran sekitar dua bulan dengan bobot rata-rata 250 kg : 60 (hari) = 4,16 kg per hari. Pada awal pemeliharaan benih kebul atau putihan cukup diberi pakan antara dua ons sampai tiga ons perhari. Sebagai patokan kita bisa menimbang benih lele sebelum dimasukan ke kolam, caranya masukan lele kewadah plastik benih dengan volume air lima liter. Bila setelah ditimbang banih lele dalam air lima liter itu berbobt 7 kg, benih lelenya sendiri dipastikan berbobot 2 kg, sebab setiap liter air bobotnya pasti satu kilogram.
Pemberian Makan
Volume pakan lele per hari sekitar 5% dari bobot tubuhnya. Jadi, untuk memberi pakan lele seberat 2 kg (2000 gram) diperlukan pakan kering seberat satu ons, atau pakan basah seberat dua ons. Pemberian pakan ini harus ditingkatkan sejalan dengan peningkatan bobot ikan. Untuk itu bisa dibuat tabel selama 60 hari dengan total bobot pakan basah 250 kg. Hari pertama diperlukan dua ons pakan. Pada hari terakhir (hari ke 60) diperlukan pakan 6,125 kg.
Ini merupakan teori, sebab dalam praktek sehari-hari pemberian pakan dilakukan secara sederhana dengan rumusan: kalau lele masih mau makan, pakan terus diberikan sampai lele berhenti makan. Yang jelas, sudah ketahuan untuk membesarkan jenis lele kebul atau putihan sebanya 1.000 ekor diperlukan pakan basah 250 kg selama dua bulan, dan pada akhirnya akan diperoleh hasil panen sekitar 122,5 kg.
Dalam membuat kalkulasi kita hanya boleh memprediksi harga lele kosumsi ditingkat peternak antara Rp 8000 sampai dengan Rp 12000 per kg. Kolam lele dikawasan cengkareng hanya berupa kerangka papan atau tumpukan batu bata yang dilapisi plastik terpal. Bagian kolam diratakan dengan pasir kolam ukuran dua meter kali tiga meter dengan kedalaman 70 cm diberi pompa sedot 3/4 inci filter sederhana berupa ember dengan disekat ijuk dengan arang atau batu zeolit pompa sedot ini mutlak diperlukan sebab pada dasarnya lele memerlukan air bersih dengan oksigen cukup.
Dari tiga tahap agroindustri lele ini, anda harus memilih salah satu, memang dengan modal dan lahan cukup bisa saja anda menangani pembenihan, pembesaran benih dan pemeliharaan lele konsumsi. Meski begitu sebaiknya anda menghindari striping (pengurutan), sebab resikonya paling tinggi yang resikonya lebih kecil adalah pembesaran benih atau ikan konsumsi.
No comments:
Post a Comment
Wellcom To My Blog